UJI KOMPETENSI SISWA TEKNIK SEPEDA MOTOR SMK KARYA BHAKTI

Jumat-sabtu (24-25) februari 2017 telah dilaksanakan Uji Kompetensi untuk siswa Jurusan Teknik Sepeda Motor (TSM). Adapun penguji berasal dari Industri yakni JG Yamaha Motor bapa Tri Haryanto. Dibantu Bapa Abdul Patonah, S.Pd dari SMKN 8 Bandung. Untuk Penguji Internal diwakili oleh Bapa Ana Elim, dan Ketua Jurusan TSM SMK Karya Bhakti Bapa Abdul Rohman, S.Pd. 

Kegiatan berlangsung selama dua hari yakni jumat dan sabtu, dengan diawali kegiatan pembukaan yang dilakukan oleh  Kepala SMK Karya Bhakti, Bapak Dano Suryamiharja. Sebelum membuka kegiatan beliau mengamanatkan kepada siswa-siswa yang akan mengikuti Uji Kompetensi untuk serius mengikuti ujian, serta bersiap-siap untuk menghadapi ujian teori yang akan dilaksanakan sekitar bulan Maret dan April. Selain itu beliau juga mengamanatkan untuk selalu dekat kepada Alloh SWT sebagai ciri Makhluk yang hanya bergantung kepada sang khalik. Beliau menekankan bahwa siswa/wi karya bhakti diharapkan memiliki karakter yang religius dan berakhlakul karimah. Amanat Kepala sekolah tersebut mengingat SMK Karya Bhakti adalah salah satu sekolah yang menggunakan kurikulum nasional (kurikulum 2013 revisi)  dengan Plus pelajaran muatan Lokal Bahasa Arab, Hadis, dan Baca Tulis Alquran. Pelajaran plus ini dimaksudkan agar lulusan Siswa /wi karya bhakti memiliki karakter yang religius dan berkhlakul karimah.

Setelah Kegiatan pembukaan, dilanjutkan dengan pemaparan teknis ujian dari ketua Jurusan bapak Abdul Rohman, S.Pd, dimana setiap siswa akan melakukan Uji Praktek dengan Alokasi waktu minimal tiga jam per orang. Lamanya waktu per siswa karena Paket yang digunakan merupakan paket dengan jumlah soal terbanyak dan plus satu tambahan atas pertimbangan sekolah. Dengan demikian jumlah soal adalah enam soal. yang terdiri dari dua soal tentang kelistrikan, dua soal tentang sistem bahan bakar dan tune up serta dua soal tentang silinder blok dan silinder head.

Sistem pengapian konvensional

Contoh perhitungan dalam sistem pengapian konvensional
Contoh soal :
 Diketahui data sebagai berikut :
Diameter kabel (d) = 1,06 mm
Panjang kabel (l) = 1200 mm=1,2 m
Tahanan Jenis (ρ)=0,0178
Jenis baterai cell nikel iron dengan tegangan (E) 12 Volt
Muatan kapasitor (C)= 0,23 μf
Jumlah silinder (Z) 4 buah
 Data ignition Coil yang dipakai :
a. Untuk primary coil
Diameter penghantar = 0,7 mm
Tahanan jenis penghantar = 0,0169 Ωm
Panjang penghantar = 2 m
Jumlah lilitan Np = 250
b. Untuk kumparan sekunder
jumlah lilitan 2500
Bilangan nipler (e) = 2,718
Tegangan induksi Es=20000 volt
Ditanyakan :
1. Besar tahanan kabel ?
Jawab :
R= ρ. l/A
R= 0,0178.1,2/(0,785.(1,06)2)
R= 0.02422 Ω
Jadi tahanan kabel tegangan tinggi tersebuit adalah R= 0.02422 Ω
2. Besar arus pada kumparan primer?
Jawab :
Ⅰt= E/R (1-(1/ e))
Ⅰt = 12/R (1-(1/2,718))
R = ρ. l/A
R = 0,0169.2/(0,785.(0,7)2)
R = 0,0878 Ω
Ⅰt = 12/0,0878 (1-(1/2,718))
Ⅰt = 136,67(1-(1/2,718))
Ⅰt = 86,389 A
3. Jumlah sel baterai ?
Jawab :
N bat = E/ E (cell nikel iron)
N bat = 12/1,2
N bat = 10 buah
4. Tegangan induksi pada kumparan primary ?
Jawab :
Ep= Es.Np/Ns
Ep= 20000. 250/2500
Ep= 2000 V
5. Muatan listrik pada capacitor ?
Q = C.E
Q= 0,23 .12
Q = 2,76
6. Cam Dwell Anggle (CDA)
CDA = (360/Z).60%
CDA = (360/4).60%
CDA = 90.60%
CDA = 540