Contoh perhitungan dalam sistem pengapian konvensional
Contoh soal :
Diketahui data sebagai berikut :
Diameter kabel (d) = 1,06 mm
Panjang kabel (l) = 1200 mm=1,2 m
Tahanan Jenis (ρ)=0,0178
Jenis baterai cell nikel iron dengan tegangan (E) 12 Volt
Muatan kapasitor (C)= 0,23 μf
Jumlah silinder (Z) 4 buah
Data ignition Coil yang dipakai :
a. Untuk primary coil
Diameter penghantar = 0,7 mm
Tahanan jenis penghantar = 0,0169 Ωm
Panjang penghantar = 2 m
Jumlah lilitan Np = 250
b. Untuk kumparan sekunder
jumlah lilitan 2500
Bilangan nipler (e) = 2,718
Tegangan induksi Es=20000 volt
Ditanyakan :
1. Besar tahanan kabel ?
Jawab :
R= ρ. l/A
R= 0,0178.1,2/(0,785.(1,06)2)
R= 0.02422 Ω
Jadi tahanan kabel tegangan tinggi tersebuit adalah R= 0.02422 Ω
2. Besar arus pada kumparan primer?
Jawab :
Ⅰt= E/R (1-(1/ e))
Ⅰt = 12/R (1-(1/2,718))
R = ρ. l/A
R = 0,0169.2/(0,785.(0,7)2)
R = 0,0878 Ω
Ⅰt = 12/0,0878 (1-(1/2,718))
Ⅰt = 136,67(1-(1/2,718))
Ⅰt = 86,389 A
3. Jumlah sel baterai ?
Jawab :
N bat = E/ E (cell nikel iron)
N bat = 12/1,2
N bat = 10 buah
4. Tegangan induksi pada kumparan primary ?
Jawab :
Ep= Es.Np/Ns
Ep= 20000. 250/2500
Ep= 2000 V
5. Muatan listrik pada capacitor ?
Q = C.E
Q= 0,23 .12
Q = 2,76
6. Cam Dwell Anggle (CDA)
CDA = (360/Z).60%
CDA = (360/4).60%
CDA = 90.60%
CDA = 540
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar